. Mar Inspiration: Mutiara Cinta

Senin, 07 Juni 2010

Mutiara Cinta

Kita dilahirkan dengan dua penglihatan di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi coba kita pandang  semua itu ke depan, marilah coba kita pandang masa depan kita.
Kita dilahirkan dengan dua buah telinga kanan dan kiri, agar kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi yang berbeda. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.
Kita dilahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. otak adalah raksasa yang sedang tidur. Dengan otak ratusan juta memory yang tersimpan  disana wlapun seumur hidup di isi File berapa pun jumlahnya takan pernah penuh. 
Sehingga tidak peduli semiskin apa pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang kita fikirkan dalam otak kita jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.
Kita lahir dengan dua penglihatan dan dua telinga, tapi kita hanya diberi satu buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.
Kita lahir hanya dengan satu hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.
Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah. cinta sejati...
oke temen temen sekiranya hanya itu yang dapat Zumar Sampaikan, jikala kita membaca kita pasti dapat mengerti walaupun cuma..sebiji sawi kita dapat mengerti..
Sahabat- sahabat ku serta yang budiman, sudikah kirannya sahabat berikan masukan buat aku yang tiap hari tiap detik selalu berteman dengan kesalahan..demi perbaikan coretan ku, yang mungkin gak pantas untuk dibaca pa lagi  di terbitkan, Sahabat ku yang budiman aku bukan merendahkan diri namun itulah kenyatan bahwa diri ini masih jauh dari kesempurnaan..

Sekian dulu bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar